Legenda Urashima Taro dan Kotak Misteri Tamatebako
TOTOST.COM - Tak hanya di Indonesia saja, semua negara
juga punya mitos dan legenda mereka masing-masing. Misalnya Jepang
dengan legendanya yang paling populer tentang legenda Urashima Taro dan putri Otohime.
Urashima Tarō (浦島太郎) dikenal sebagai sosok nelayan terampil, dimana
bakat yang ia miliki di dapatkannya dari sang ayah yang juga seorang
nelayan tangguh. Legenda mengisahkan tentang cerita Urashima yang
menyelamatkan seekor penyu dan mengembalikannya ke lautan.
Karena
kebaikannya tersebut, Urashima kemudian diundang oleh si penyu untuk
datang ke istana laut yang dipimpin oleh Raja Laut bernama Ryugu dan
tinggal disana selama 3 hari. Anehnya ketika Urashima kembali ke
desanya, ternyata waktu sudah berlalu selama 300 tahun dan Urashima sama
sekali tidak mengenali lagi satu pun orang di desanya. Pakaian dimasa
itu sangat terlihat berbeda, jauh lebih modern dibandingkan dengan waktu
Urashima sebelum pergi meninggalkan desa.
Putri Otohime, Nyi Roro Kidul nya Orang Jepang
Penduduk
desa di masa modern itu kemudian bertanya-tanya kepada Urashima Taro,
singkat kata ia bercerita tinggal di Kerajaan Ryugu yang berada di dasar
laut, lalu ia menikah dengan seorang putri cantik dengan rambut panjang
dan gaun berwarna hijau. Bagi kamu yang sudah sangat familiar dengan
sosok tersebut, pasti bisa menebaknya. Yup betul banget, bahwa sosok
putri cantik ini hampir mirip dengan ratu pantai selatan atau masyarakat
Indonesia mengenalnya dengan julukan Nyi Roro Kidul.
Sosok Nyi Roro Kidul ini berdasarkan
mitosnya bahwa memang ia punya paras cantik rupawan, dan selalu
menggunakan pakaian serba hijau, mirip dengan putri di kisah Urashima.
Putri di legenda Urashima Taro ini bernama Otohime atau dikenal juga
dengan nama Toyotama-hime. Disebutkan dalam Nihon Shoki dan Man'yōshū
(versi buku sejarah Jepang kuno), bahwa putri Otohime dipercaya sebagai
sosok dewi laut dalam mitologi Jepang.
Sedangkan Urashima Taro diceritakan
sebagai seorang nelayan sederhana yang tinggal sebuah desa bernama
Mizu-no-ye, Tango, Jepang. Semasa hidupnya sosok Urashima Taro menjadi
nelayan yang sangat pandai dan terampil dalam menangkap ikan. Legenda
juga menceritakan bahwa Urashima tidak pernah mengalami sakit apapun
semasa hidupnya.
Di suatu sore, Urashima mendapati ada
segerombol anak-anak yang terlihat gembira. Ia kemudian menghampiri
anak-anak yang berkumpul diatas bukit, dan ternyata betapa kagetnya ia
saat mendapati anak-anak sedang memukuli hewan penyu dengan tongkat dan
batu. Urashima kemudian berusaha mencoba membujuk anak-anak untuk tidak
menyiksa penyu tersebut, namun tidak berhasil. Ia lalu memberikan
sejumlah uang pada anak-anak, dan akhirnya mereka mau berhenti lalu
pergi.
Prihatin
dengan kondisi si penyu, Urashima kemudian berjongkok dan mengelus
cangkang penyu sambil berbisik 'tenang, sekarang kau sudah aman, tidak
akan ada lagi yang menjahatimu, karena aku akan langsung memasakmu. Dan aku akan membawamu kembali ke lautan, agar jangan sampai kamu tertangkap lagi oleh anak-anak itu jahat itu, ungkapnya.
Urashima lalu membawa penyu tersebut ke
pantai dan melepaskannya berenang ke lautan lepas. Esoknya, Urashima
kembali melakukan aktivitasnya sehari-hari yakni pergi melaut. Saat ia
tengah menyiapkan kapalnya untuk melaut, tiba-tiba ia seperti mendengar
ada seseorang memanggilnya. Dia melihat ke sekelilingnya, tapi tidak ada
siapapun disana.
Istana Laut Ryugu nan Megah dan Indah
Seketika ia melihat seekor penyu datang
menghampiri perahunya. Tidak salah lagi, penyu itu adalah penyu yang
kemarin pernah ia selamatkan. Tak percaya dengan suara tersebut,
Urashima kemudian bertanya pada penyu apakah tadi penyu memanggil
namanya. Sang penyu mengangguk sambil berkata 'kemarin kau sudah
menyelamatkan aku, dan sekarang aku ingin mengucapkan rasa terimakasih
atas kebaikanmu.
Apakah kau
pernah mendengar kerajaan laut? Sebuah pemandangan paling indah di
semesta ini. Aku ingin mengajakmu kesana, untuk itu naiklah ke
punggungku dan aku akan membawamu ke istana Raja Laut'.
Sesaat kemudian cangkang penyu berubah
seperti kereta kencana. Urashima kemudian naik ke atas punggung penyu
lalu melakukan perjalanan ke dalam lautan. Anehnya, pakaiannya tidak
basah meski terkena air dan ia pun tidak matek kehabisan oksigen di
dalam air. Sepanjang perjalanan, Urashioma terkagum-kagum melihat
pemandangan menakjubkan bawah laut yang ia saksikan.
Tak berapa
lama, Urashima tiba di Istana Raja Laut yang begitu megah nan indah,
dilapisi dengan karang kokoh dan mutiara berkilauan. Kerajaan tersebut
bahkan memiliki 4 musim yang berbeda pada satu waktu, yakni di bagian
utara terlihat musim dingin dimana pepohonan tertutup es dan salju, di
bagian barat adalah musim gugur dimana suasana begitu syahdu dengan
pohon dan dedaunan yang berguguran, di selatan adalah musim panas yang
menyegarkan, dan timur adalah musim semi dimana bunga-bunga indah
bermekaran.
Urashima Taro Menikah dengan Putri Otohime
Saat memasuki gerbang kerajaan,
tiba-tiba penyu yang datang bersamanya berubah menjadi seorang putri
cantik bertubuh montok dengan gaun hijau berenda emas. Saking cantiknya,
Urashima bahkan tidak dapat berkata-kata saat memandangi putri bernama
Otohime tersebut, sambil merasakan sesuatu yang berdiri tegang dan memberontak.
Sang putri kemudian berkata 'Wahai pria baik hati Urashima Taro, selamat datang di alexis
kerajaan ayahku. Akulah penyu yang kau selamatkan. Sebagai tanda
terimakasih, tinggallah di kerajaan ini bersamaku, dimana kau akan tetap
awet muda selamanya, tidak akan ada lagi kesedihan, aku bersedia untuk
menjadi pengantinmu, dan kita akan terus kimpoi sampai mati suntuk.
Percayalah, kita akan selalu hidup dalam kebahagiaan abadi'.
Kembalinya Urashima Taro ke Dunia Manusia
Tak berapa lama, Urashima Taro dan putri
Otohime resmi menikah. Pesta pernikahan dilakukan dengan sangat mewah
meriah dan dihadiri oleh jutaan penghuni laut dari berbagai spesies
makhluk hidup. Setelah tiga hari berlalu, Urashima Taro kemudian
menyadari bahwa ia tidak seharusnya tinggal di kerajaan karena ia masih
memiliki ayah dan ibunya di desa. Mendengar keputusan tersebut, putri
Otohime sedih dan menangis sampai terkaing-kaing.
Namun apa daya ia tidak bisa menentang
keputusan Urashima karena bagi masyarakat Jepang, bakti kepada orang tua
adalah diatas segalanya melebihi cinta, harta, tahta dan kekayaan.
Sebagai tanda perpisahan, putri Otohime memberikan sebuah kotak bernama
Tamatebako yang sangat indah bertalikan sutra merah dan bertabur ratusan
batu berlian.
Kotak tersebut berisi sesuatu yang
sangat berharga, namun Otohime berpesan pada Urashima untuk tidak
membuka kotak Tamatebako karena jika iya maka akan ada sesuatu yang
mengerikan terjadi pada Urashima tanpa disebutkan alasan sebenarnya.
Urashima
kemudian kembali ke desa. Betapa kagetnya dia ketika melihat suasana
desa sudah sangat berubah. Ia kemudian berlari ke rumahnya, tetapi ia
justru mendapati orang asing tinggal di rumahnya dengan bentuk rumah
yang sudah jauh berbeda dan ia pun tidak menemukan ayah dan ibunya.
Urashima Taro lalu dikerubungi dan
ditanya-tanya oleh penduduk sekitar. Siapa kau? Sepertinya engkau bukan
berasal dari desa sini, terlebih gaya pakaianmu seperti ketinggalan
zaman tanya penduduk desa. Urashima Taro menyebut namanya, tetapi
penduduk desa tiba-tiba tertawa terbahak-bahak.
Mana mungkin kau Urashima Taro. Memang
nama itu dulu ada di desa ini, tapi kisahnya sudah tertulis dalam
sejarah desa sejak 300 tahun lalu dan ia adalah leluhur kami ungkap
penduduk desa. Urashima bingung dan mengatakan bahwa ia hanya pergi tiga
hari dari desa, mana mungkin waktu bisa berlalu selama 300 tahun, itu
sangat aneh, mustahil dan tak masuk akal.'
Misteri Kotak Tamatebako, Rahasia Awet Muda Urashima Taro
Masih dalam keadaan bingung dan panik
berat, Urashima memutuskan untuk kembali ke istana Raja Laut, kembali
hidup bersama istrinya putri Otohime. Urashima lalu berlari-lari kecil
menuju tepi pantai sambil pecahkan gelas biar ramai...biar mengaduh
sampai gaduh, namun ia tidak tahu bagaimana caranya agar bisa ke
kerajaan laut. Ia kemudian teringat kotak Tamatebako pemberian Otohime.
Perlahan ia
membuka kotak tersebut dan mendapati segumpal awan kecil nan lembut
yang seketika menyelimuti wajah dan tubuhnya. Urashima yang saat itu
memiliki wajah rupawan, berkumis tipis dan masih awet muda, tiba-tiba
berubah menjadi sangat tua dengan kulit bersisik dan tubuh bungkuk
seperti udang keriput, lalu ia terjatuh dan seketika meninggal di pantai
itu.
Ok sekian, seperti itulah kisah dari
Urashima Taro dan putri Otohime dengan kotak misteri tamatebako mereka.
Pahit bener ya endingnya, jadi nyesel bacanya cuy :D
Post a Comment