Adik Ipar Yang Masih Perawan
buat dari besi jadi gampang untuk menaik turunkan kalau ada kerusakan akupun men cek apanya yg rusak
Sesekali kulirik bagian selangkangannya yg menunjukkan belahan vagina tercetak begitu jelas, spontan
si dedek di dalam celana menggeliat, dan dia hanya terus memperhatianku yang sibuk memperbaiki mesin
“udah Bertha ambilin air pake ember “ setelah ku anggap semua beres aku menyuruhnya mengambil air di
“Bertha itu pentilnya kok masih kecil banget si?”dia tidak menyangka aku akan menekan pentil susunya
karna tertutup kaosku yang panjang, pralon yang sudah kusambung meskipun lemnya belum kering sengaja
Beberapa saat mesin menyala tanpa ada masalah dan akhirnya rencanaku berhasil, sambungannya terlepas
Dan pura pura sibuk kembali menyambung peralon aku jongkok sedemikian rupa untuk memamerkan besarnya
kontolku ke Bertha, dia yg awalnya hanya melihatku menyambung peralon akhirnya berhasil terperangkap
Aku kembali pura pura sibuk sambil sesekali kulirik dia yang diam diam melihat selangkanganku terus.
“ok Bertha dah selesai” akupun membereskan peralatanku dan dia ikut membereskan ember dan membawanya
“tapi gelinya enak kan?” aku terus menggesek gesek lembut dan sudah terasa lembab di selangkangannya
berada di atas teteknya meskipun hanya dari luar tapi sangat terasa kalau putingnya yang kecil mulai
yang di kenakan, dan dengan cepat ku tarik legingnya turun dan langsung kembali ku jepitkan kontolku
“idih masih belum juga mau pake BH! Ntar kalo kebasahan kayak kemarin gimana?”seperti biasa kalau di
“eh jangan gila kamu, nanti perawanmu ilang, aku gak mau merawanin kamu sayang” sambil ku kembalikan
jongkok di belakangnya dan ku renggangkan kakinya lebar kemudia ku jilati lubang memeknya yang sudah
“Sssssssssssuuuuuuuuuhhhhhhhhh kak aku di apai in enak banget ehhhhhh”dia seperti kepedesan saat itu
akupun membalikkannya dan mengangkat satu kakinya dan kuteruskan mengoral memeknya itilnya tak luput
dari lidahku dan hanya dalam waktu singkat dia memekik dan seperti kehilangan keseimbangan saat dari
Hari hari berikutnya kami selalu menikmati permainan tanpa di ketahui siapapun dan tanpa aku merusak
“yey punya kakak tuh yang botak” dia mendorongku, akupun tersenyum dan memutar handle untuk menyiram
bersih jembutnya, dan niatku hanya ingin menjaili dia, aku meraba permukaan memekya dari atas sampai
selalu bertahan dan saat itu aku menggapai sabun dan melumuri pantatnya dan perlahan kutuntun kepala
“aku juga Bertha barreengg yahekhhhh” aku semakin cepat menyodokkan kontolku yang hanya 16cm kedalam
Post a Comment